note: chu adalah kata ganti untuk kiss, biasanya digunakan dalam komik-komik cewe jepang (shojo manga) untuk menunjukan efek suara kalo ada yang lagi ciuman alias kisu-kisu ^//////^
Selamat datang didunia per - *baka - an Indonesia (untuk sementara, karena mungkin diperjalanan, kami jadi pinter trus bisa membuat blog dalam bahasa internasional) buat kamyu2 yang baru bergabung bersama kami, duo bakaners (penulis X dan Y)…
So…untuk perkenalan…kami akan mengintrodyus ourself…kami, penulis X dan Y adalah mahasiswa sebuah universitas pertanian kenamaan di Indonesia jurusan arsitektur lanskap..
We made this blog out of our boredom from the regular activity as a GOOD STUDENT!! Dalam artian, kita udah mati kutu, kambing, ayam, monyet dan segala jenisnya dalam menghadapi tugas kuliah yang ampun2an banyaknya….maka terjadilah…terjadilah #dengan suara yang makin menggelegar# ide untuk membuat blog ini dengan seluruh isinya yang didedikasikan kepada dunia per-baka-an…
Untuk entry pertama kita...adalah sebuah penelitian yang luar biasa dahsyat dan penting bagi dunia perfilman jepang yang menjadi perhatian khusus oleh kami..penelitian yang berjudul EVALUASI PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ADEGAN CHU* DALAM FILM DAN DRAMA JEPANG : ‘DOES JAPANESE CAN REALLY KISS?’
Mendengar judul ini, mudah2an kamyu2 gak jadi kurang semangat, kurang ceria, kurang pandai dan kekurangan yang lainnya untuk terus ngebacanya…kami yakin, penelitian ini worth to be read…
Sebelum kita sampai ketopik utamanya..marilah kita dengarkan proses pembuatannya yang tidak kalah menarik dengan hasil penelitiannya…pertama2, setelah penulis X mendapatkan ide cemerlang untuk membandingkan adegan2 chu dalam film dan dorama jepang yang kemudian disambut secara meriah oleh penulis Y, kemudian ide ini diolah menjadi sesuatu yang lebih nyata…jadilah kami mulai mengumpulkan data dan mengolahnya secara brutal (belajar SPSS dadakan, yang herannya gak dikerjain pas kita masih ada mata kuliah yang mengajakan tentang program tersebut…belajar bikin chart di excell, sekali lagi yang sangat mengherankan tidak dilakukan pada saat2 yang tepat…)
Pengolahan data ini dilakukan dengan cara me-rip adegan2 chu dari film dan drama jepang yang jumlahnya tidak dapat dihitung dengan jari tangan maupun kaki. Kegiatan pe-rip-an ini pun memakan waktu yang tidak sedikit, kami mengerjakan dengan segala daya dan upaya hingga ayam hampir terbangun dari tidurnya dan maen congklak..nggak ding, berkokok..(jauh yah melesetnya?) anyway…
Akhirnya dikemudian hari kami berhasil menggabung2kan adegan2 chu yang dimaksud untuk kemudian dipertontonkan kepada khalayak ramai untuk diuji validitasnya sebagai adegan chu yang berkualitas..
Setelah melalui proses membujuk responden untuk menilai adegan chu kami dengan camilan yang berisi dan bergizi padat, kami berhasil mengumpulkan data yang diinginkan untuk membuat chu chart yang istimewa, lezat dan sedap dipandang!!!
Berikut adalah hasil penjurian terhadap adegan2 chu yang sudah diperlihatkan kepada responden….
Menurut charts yang kami buat dengan darah dan keringat..dengan program excell sebenernya sih…kami mendapatkan kesimpulan bahwa masyarakat Indonesia memiliki persepsi yang biasa saja terhadap adegan chu dalam film dan drama jepang. Hal ini dapat dilihat dalam chu charts kami sebagai berikut dimana kategori #01 adalah ukuran ke-menarik-an dari adegan chu tersebut dan kategori #02 adalah ukuran adegan chu dengan jenjang comical hingga passionate..
Hm…hal agaknya menggelitik penalaran para penulis yang masih penasaran dengan kegagalan para pembuat film dan drama jepang dalam meraih perhatian masyarakat Indonesia dalam menikmati adegan chu..
Maka para penulis pun melakukan survai yang lebih mendalam (ngobrol santai dengan para responden yang tak terhitung jumlahnya..). berikut adalah petikan wawancara dengan salah seorang responden, kita sebut saja responden Z
Penulis X : gimana mbak?oke gak adegannya?
Responden Z : gimana yah, menurut saya kurang syuuur gitu adegannya..#cengangascengengesbloon#
Penulis Y : wah, syur bagaimana maksudnya mbak?
Responden Z : syur begini loh…pas para mas-nya difilm udah pada semangat, kok para mbak-nya masih loyo…gak ada semangat gitu looohh…#lagi2 cengengesan#
Penulis X : jadi maksud mbak, para aktrisnya gagal menunaikan kewajibannya dalam adegan tersebut dong?
Responden Z : ya, ya…boleh jadi..
Penulis Y : jadi ngapain? #dengan kepolosan yang sangat dahsyat#
Penulis X dan responden Z : ……….
Dari percakapan singkat dari satu dari sekian ribu responden kami, kami menyimpulkan bahwa hasil persepsi masyarakat yang biasa saja terhadap adegan chu yang ada dalam dorama maupun film jepang terjadi karena para aktris jepang tidak memiliki dedikasi yang cukup dalam menunaikan tugasnya membawakan adegan chu dengan baik…(para mbak2 dalam film maupun dorama terkesan ogah2an padahal mas2nya udah semangat ampun2an…)
Sekian hasil penelitian kami yang akhirnya secara sukses dapat kami tayangkan bagi kamyu2 semua yang sudah sangat baik mau meluangkan waktu dan membaca seluruh rangkaian penelitian kami hingga berakhirnya kebersamaan kita yang mendalam…
Cheers!!
BAKA is LOVE!!
Friday, March 9, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment